Jumat, 31 Oktober 2014

"Aku dan Uang"

Hari ini saya bekerja untuk mendapatkan uang tapi suatu hari nanti uang lah yang akan bekerja untuk saya.

Muhammad Andri Al-Fatih (Andri)

Kamis, 30 Oktober 2014

Kesuksesan

Saya tidak berhak mengatakan diri saya sukses karena yang berhak mengatakan diri saya sukses adalah orang lain.

Muhammad Andri Al-Fatih (Andri)

Sabtu, 25 Oktober 2014

SURGA JUGA TERDAPAT PADA AYAH



Ada pepatah yang mengatakan bahwa surga dibawah telapak kaki Ibu dan Ibu disebut tiga kali, lalu siapa Ayah ?
Seorang Ibu mengirim pesan kepada anaknya : anak ku “memang Ayah tidak mengandungmu tapi darahnya mengalir didarah mu, namanya melekat di nama mu” nak Ayah memang tidak menjaga mu setiap saat tapi taukah kau di dalam do’a nya selalu ada namamu disebutnya. Tangisan Ayah mungkin tak pernah Kau dengan karena Dia ingin terlihat tegar kuat agar Kau tidak ragu untuk berlindung dilengannya dan dadanya ketika Kau merasa tidak aman. Pelukan Ayah mu mungkin tak sehangat dan seerat pelukan Bunda. Itu karena kecintaanya Dia takut tak sanggup melepaskan mu dia ingin Kamu mandiri agar ketika kami tiada Kau sanggup menghadapi nya sendiri. BUNDA HANYA INGIN KAU TAU NAK BAHWA CINTA AYAH KEPADA MU SAMA BESARNYA DENGAN CINTA BUNDA ANAK KU JADI DI DIRINYA JUGA TERDAPAT SURGA BAGIMU MAKA HORMATI DAN SAYANGI LAH AYAHMU.

#ILK

AYAH



Ku pastikan aku jarang bertemu ayah dibandingkan ibu, lantaran ayah bekerja diluar rumah dan pulang ketika kami sudah bersama-sama letih untuk berbicara satu sama lainnya tapi aku percaya. Mungkin ibu yang lebih kerap menelpon ku untuk menanyakan keadaan ku setiap hari tapi aku tau sebenarnya ayah lah yang mengingatkan ibu untuk menanyakan ku. Semasa kecil ibulah yang lebih sering menggendung ku tapi aku tau ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih. Ayah lah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian ini walau beliau tak bertanya langsung kepada ku karena saking letihnya mencari nafkah dan melihat ku terlalu lelap dalam tidur nyenyak ku. Ku tau ia kecup keningku dalam tidurku. Saat aku demam ayah membentak ku “Sudah di beri tahu jangan minum es” lantas aku aku merengguk menjauhi ayah ku dan menangis didepan ibu ku tapi aku tau ayahlah yang selalu risau dengan keadaan ku sampai beliau hanya bisa menggigit bibir sambil menahan pahitnya kesakitan ku. Ketika remaja aku meminta keluar malam, ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh” sadar ayah ku hanya ingin menjagaku karena beliau lebih tahu apa yang ada diluar karena bagi ayah “Aku adalah sesuatu yang sangat berharga”. Saat aku sudah dipercaya olehnya ayah pun melonggarkan peraturannya maka kadang aku pun melonggarkan kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu diruang tamu dengan rasa sangat risau bahkan sampai menyuruh ibu untuk mengontak beberapa teman ku untuk menanyakan keadaan ku dimana dan sedang apa diluar. Setelah dewasa, walau ibu yang mengantar ku untuk belajar tapi aku tau ayah lah yang berkata “Bu temani anak kita, Aku akan pergi bekerja mencari nafkah untuk kita bersama”. Disaat aku merengek memerlukan ini itu untuk keperluan kuliah ku ayah hanya mengerutkan dahi tanpa menolak, beliau memenuhinya  dan Cuma berpikir kemana aku harus mencari uang tambahan padahal gaji ku paspasan dan sudah tidak ada lagi tempat meminjam. Saat aku Berjaya ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untuk ku, ayahlah yang mengabari sanak saudaranya “Anak ku sekarang sudah sukses”. Dalam sujudnya ayah juga tidak kalah dengan do’a ibu Cuma bedanya ayah simpan do’anya itu di dalam hatinya. Sampai ketika aku menemukan jodohku ayah sangat berhati-hati untuk mengizinkan nya dan akhirnya saat ayah duduk melihatku di atas pelaminan bersama pasangan ku ayah pun tersenyum bahagia lantas aku menenguk ayah sempat pergi kebelakang dan menangis, ayah menangis karena sangat bahagia dan beliau berdo’a “Ya tuhan tugas ku telah selesai, bahagiakan lah putra-putri ku dengan pasangannya” ku akhiri tulisan ku ini dengan sebuah bait lagu untuk ayah ku tercinta aku ingin bernyanyi dengan air mata di pipiku ayah “Aku ingin berjumpa dengan mu walau hanya dalam mimpi”

#ILK

SEPENGGAL CERITA



Kemarin itu cerita begini Broo :
Aku kan orangnya pemdiam, pemalu dan bisa dikatakan susah bergaul lah dengan orang lain apalagi dengan orang yang baru aku kenal, beda dengan dia, dia itu asik dan mudah bergaul dengan orang bahkan orang yang baru dia kenal sekalipun. Jadi kemarin kami kan ada acara disuatu tempat di daerah Kalsel yang ikut itu aku, dia, kakak tingkat aku yang cewek sama temannya. Waktu kami jalan-jalan itu kami istirahat sebentar (kecape’an). Biasalah anak muda jaman sekarang kalau lagi istirahat itu apa yang dicari, pasti handphone kan Broo. Nah Broo kebetulan aku, kakak tingkat aku dan temannya itu sudah asik main handphone masing-masing, sedangkan dia masih sibuk cari-cari handphone, mungkin dia lupa. Nggak lama kemudian dia minta tolong temannya untuk miscall handphone dia tapi temannya nggak ada pulsa terus dia minta tolong sama kakak tingkat ku untuk miscall handphone dia tapi sayang nggak ada signal. Hatiku sih sudah senyum-senyum tuh dan berkata wahhh kesempatan emas nech buat dapatin nomor handphone dia hahahaha, tapi tau sendiri Broo aku itu orang yang pemalu, huuuuuuu eh eh eh tau nggak Broo ? ternyata dia nyamperin aku Broo, dia bilang gini “Kak tolong aku donk, aku lupa taruh handphone aku dimana coba kakak miscall ke nomor aku” hatiku ngomong nech Broo  ini dia yang aku tunggu-tunggu haha sekarang aku jawab dulu pertanyaannya tadi “Oh boleh dek ini handphone kakak pakai aja” hehe terus di pakai untuk miscall handphone dia dan Alhamdulillah handphone dia ketemu Broo (didalam tas nya sendiri bagian saku kecilnya) kemudian dia kembalikan handphone ku, dia bilang “terima kasih kak” aku jawab “iya dek sama-sama” dia asik main handphone, baru aku cek handphone ku di panggilan keluar ternyata nomor handphone nya masih ada broooooo hahaha nggak buang-buang waktu lagi tuh langsung pilihan kemudian SAVE hahaha. Itu Cerita Brooo. !!!

Muhammad Andri Al-Fatih